Pages

Tampilkan postingan dengan label menata hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menata hati. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 Maret 2015

KETIKA KESALAHAN MENYERGAP


Hidup ini tidak semulus, semudah dan seindah yg kita kira
Kenapa?
Karena Tuhan ingin melihat sejauh mana?,
seberapa besar keimanan kita?
Tidak cukup hanya terlontar dari mulut saja.

Saat kita terjerembab pd sebuah kesalahan
itu bukan akhir dari segalanya
Dan kesalahan bukan sebuah aib yg mematikan hidup kita
Menjadi aib,
manakala kita tetap berkubang pd kesalahan yg sama

.                                                                  
Kesalahan bahkan bisa menjadi cambuk agar kita berhati-hati
Menyesali diri, merubah diri dan menjadi yg terbaik dihadapan Alloh dan RosulNya serta dihadapan orang- orang yg beriman.

Tak ada manusia yang sempurna
Tak ada manusia yg terlepas dari kesalahan
Namun bukan berarti kita bisa bebas melakukan kesalahan
Dgn dalih manusia itu tempatnya salah dan lupa.

Saat kita menyadari kita tersalah
Cepatlah memohon ,menghiba , menangis dan merintih padaNya
Pada Sang Maha Pengampun, Maha Lemah Lembut, Maha Halus
Maha Mendengar dan Maha Melihat.

Jadikanlah kesalahan kita
Kesalahan yg pertama dan yg terakhir
Mudah2an Alloh memaafkan kita semua.
" Dan orang- orang yg apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri,segera mengingat Alloh, lalu memohon ampunan atas dosa- dosanya, dan siapa lagi yg dapat mengampuni dosa- dosa selain Alloh? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui".( QS Ali Imran 135)

Kamis, 26 Februari 2015

UKHUWAH SUMBER KEKUATAN

Ukhuwah menurut Hasan Al Banna: “keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan aqidah”. Aqidah sebagai asas pemersatu dan pengikat yang paling kokoh dan tinggi nilainya, sementara ikatan karena faktor keturunan, suku dan lain sebagainya bersifat temporer lokal dan dianggap rendah dalam pandangan Islam.                                                                                                                                        

                                       
Ukhuwah menjadi indikasi kekuatan iman seseorang. Hubungan yang dibangun di atas rasa cinta karena Allah SWT adalah hubungan yang positif. Sehingga orang yang mencintai karena Allah dapat berjalan dengan langkah yang kokoh untuk mewujudkan tujuan yang sama.
Menurut Hasan Al Banna kekuatan yang paling utama adalah adanya persatuan, sedangkan persatuan tidak akan terwujud tanpa adanya perasaan cinta.                                                                                                                                   
Ukhuwah adalah anugerah dariNYA , “ Dan berpegang teguhlah kamu  semuanya pada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-NYA  kamu menjadi bersaudara, sedangkan kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat- ayatNYA  kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”  QS. Ali ‘Imran 103

Ukhuwah akan  menimbulkan perasaan mendalam,  penuh kelembutan, kecintaan dan penghargaan yang timbal balik sehingga mendorong seorang Mukmin bersifat “itsar” mementingkan orang lain diatas dirinya inilah perwujudan tertinggi ukhuwah. Sebagai  contoh kasus Saad bin Rabi seorang Anshar yang dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Abdurrahman bin Auf saat hijrah ke Madinah. Ia menawarkan separuh hartanya dan salah satu istrinya untuk Abdurrahman bin Auf. Jika ia berkenan akan diceraikannya untuk dinikahi oleh Abdurrahman bin Auf, namun kebalikannya Abdurrahman bin Auf mempunyai sifat “iffah” . Ia hanya meminta ditunjukkan pasar untuk memulai berusaha sendiri.

Perwujudan terendah dari ukhuwah adalah dimilikinya “ salamatus shadr”, perasaan bersih hati, dada lapang dan tidak punya ganjalan apa-apa. Amr bin Ash dijamin masuk surga  karena memiliki sifat ini. Setiap menjelang tidur  ia berdoa dan memaafkan semua kesalahan orang padanya.

Langkah- langkah menuju ukhuwah yaitu:
  1. Ta’aruf, pengenalan. Tidak hanya sebatas fisik  juga mencakup pemikiran, ide, cita- cita, kecenderungan, emosi dan karakternya      
  2.  Tafahum, saling memahami. Berarti ada timbal balik. Sehingga kita suatu saat bisa mengerti  kenapa saudara kita bersifat dan berbuat seperti itu.
  3.   Ta’liful qulub, kesatuan hati.                                                                                                Dengan senantiasa mendoakan dan membayangkan wajah- wajah saudara kita, insyaallah hati kita akan dipersatukan oleh Yang Maha Menggenggam hati. Bahkan ada kisah Tabiin yang mencatat 300 nama sahabatnya yang selalu beliau doakan sehabis shalat yang memakan waktu hampir satu jam lebih.
  4. Ta’awun, saling tolong menolong. Landasannya adalah ikhlas tanpa ada rasa berat sekalipun ketika ada saudara kena musibah. Tanpa diminta kita akan segera mendoakan dan mengulurkan tangan padanya.                                                                        5. Takaful, senasib sepenanggungan. Sikap ini sampai ke tahap seolah- olah menyatu dengan daging saudaranya.
Hati yang dipenuhi keimanan dan perasaan cinta akan menyatu dan tarik menarik dengan hati yang sejenis. Mereka akan merasakan manisnya iman sehingga akan terwujud dalam kesatuan umat yang solid, sebaliknya jika persaudaraan diwarnai perselisihan, perpecahan dan bercerai berai maka akan mudah dihancurkan.

Rasa cinta dan tersenyum adalah suluhnya ukhuwah. Menurut  KH Gazali senyum disini adalah membuat saudara kita merasa bahagia, hilang rasa sedih dan susahnya. Menurut Arifin Ilham ukhuwah adalah kekuatan, jadi ayo kita jaga ukhuwah bersama-sama.

                                                                                           

Selasa, 24 Februari 2015

AGAR TETAP SURVIVE

Hidup tidak selalu lurus sesuai apa yang kita impikan, lika- likunya kadang memaksa kita berhadapan dengan situasi sulit. Dan jika prahara menghampiri, persoalannya bukan lagi soal mengapa harus terjadi padaku? Atau kenapa Tuhan memberi cobaan ini? Tapi bagaimana cara kita menjalani semua ini. Hidup tidak berhenti terus berlanjut.

Prahara hidup ini bisa membuat kualitas seseorang laksana emas yang mahal dan indah. Walau benda mati emas harus dibakar, digosok, ditempa dan dicetak dengan cara tertentu untuk memperoleh kualitas yang unggul. Seperti itulah tempaan ujian terhadap seorang muslim.
Menurut Dra Mustika Thamrin Psi saat berhadapan dengan situasi  yang tidak menyenangkan pilihannya ada dua, maju atau mundur. Yang mundur, menilai cobaan ini sebagai bencana atau kesialan, sehingga menyalahkan orang lain. Apalagi cobaan berat  melibatkan harga diri, integritas sampai  matapencaharian.

Manusia  tangguh yang  berani menghadapi cobaan adalah makhluk terseleksi. Mereka sering ditempa hatinya tenang. Tidak panic  dan bereaksi  frontal saat mengalami masalah.
Pola asuh di dalam  keluarga pun berpengaruh terhadap daya tahan dan daya juang dalam menghadapi  masalah. Keluarga yang menerapkan kebebasan berpendapat terbukti lebih survive ketimbang yang otoriter.

Tips menghadapi cobaan adalah  ikhlas dan sabar. Namun pada kenyataannya jantung akan berdebar, perut sakit, tidur tidak nyenyak, kolesterol meningkat, kepala migrain kenapa? Masih menurut  Dra Rustika Thamrin  Psi karena kita belum mengoptimalkan alam bawah sadar. Kalbu kita sehingga mampu mengatur emosi dan menggerakkan kita. Sementara pikiran sadar itu adalah logika yang bekerja sistematis sesuai prosedur.

Alam bawah sadar ini harus diterapi  dengan:
  1.  Belajar tehnik nafas,
  2.  Emotional stress release,
  3.   Relaksasi dan
  4.  Self talk, meyakini bahwa kita  bisa mengatasinya.


Walaupun cobaan terlalu besar namun kita jangan terlalu fokus pada masalah. Karena kita punya tanggung jawab lain yang harus diperhatikan.                                                                                                                                                                                                                      Saat masalah menimpa, pintar- pintarlah mencari teman curhat untuk berbagi. Karena mereka akan membantu kita berdiri saat terjerumus ambang defresi. Apalagi kalau kita sudah terlalu lama menyendiri, situasi akan semakin buruk karena hidup dengan pikiran sendiri. Kita harus membuka diri, berkontemplasi kemudian memperbaiki diri maka kita akan menjadi pribadi yang lebih peka.
Momentum ujian yang terjadi bisa dijadikan titik balik, ya balik melakukan perubahan hidup. Dan kunci agar rumah tangga stabil saat ada goncangan terletak pada diri orang tua. Orang tua model bagi buah hati, jadi tetaplah tenang.Ketika ada ujian datang, yang terjadi biasanya:
1.       shock ( menyangkal ).
2.        menerima ( introspeksi ).
3.        adaptasi ( berpikir positif, menemukan hikmah di balik itu, menganalisa masalah ).
4.        bangkit ( perbaiki diri, cari ilmu dan peluang, live to change ).

                                                                                                     

Minggu, 15 Februari 2015

DENGKI

   Dengki merupakan penyakit sosial dan psikologis yang berbahaya dan dapat merugikan penderitanya juga masyarakat.Dengki bermula dari rasa cemburu yang tidak segera disadari dan diobati sehinga mengakar ke dalam jiwa.

Alkisah,dulu ada seorang tetangga yang cemburu kepada tetangganya sendiri.Ketika tetangganya mendapatkan kebahagiaan atau keberuntungan,dia bersedih dan sakit hati.Sehingga menyebabkan kedengkian yang teramat sangat  dan mengantarkannya pada kematian.Konon di suatu hari dia menyusun rencana bersama pembantunya,bahwa pembantu itu harus membunuh dirinya dan bilang kepada semua bahwa yang telah membunuhnya adalah tetangganya.Ditangkap dan dipenjaralah tetangga yang telah difitnah itu. selang beberapa waktu datang sang pembantu mengakui bahwa yang telah membunuh majikannya adalah dirinya atas perintah majikan yang tidak suka melihat tetangganya bahagia.Dia mengakui semua kesalahannya dan rela menggantikan posisinya di penjara karena selama ini dia merasa bersalah dan selalu dihantui dosa sehingga hidupnya tidak tenang.

       Betapa sangat mengerikannya akibat dari kejahatan hati yang  dengki,bahkan dirinya  rela sakit dan menderita asal orang yang didengkinya menderita.

       Sungguh Allah,SWT sangat bijaksana dan menuntun hambanya untuk senantiasa berlindung kepadaNYA dari kejahatan yang bernama dengki ini.Sebagaimana firmanNYA “Dan dari kejahatan dengki apabila dia dengki." (QS. Al Falaq 5)

       Rasulullah,SAW pun bersabda:”Bukan dari golonganku orang yang pendengki dan orang yang suka mengadu domba. Betapa sangat meruginya ,dan sungguh kita termasuk orang yang bangkrut akibat ulah hati yang “dengki” .Ibarat kayu bakar yang habis tak bersisa dilahap api, karena dengki penghancur kebaikan.Orang yang dengki itu sangat susah ketika melihat orang lain senang dan sangat senang ketika melihat orang lain susah.Istilahnya “SMS” kalau kata Aa Gym.Susah melihat orang senang dan senang melihat melihat orang susah.

       Ketika sinya "SMS"ini terdeteksi ada di dalam hati segeralah diantisipasi sebelum menjadi penyakit hati yang kronis,yaitu dengan cara meningkatkan perasaan keagamaan,memperkuat aqidah.Karena orang yang aqidahnya kuat akan yakin bahwa Allah,SWT adalah sumber dari segala nikmat.Dia akan bersungguh-sungguh berusaha dan memohon kebaikan kepadaNYA serta sekuat tenaga .menjauhkan diri dari kedengkian.


Rabu, 22 Januari 2014

KEBAHAGIAAN


        Semua manusia dimanapun juga pasti menginginkan yang namanya kebahagiaan,ya siapapun itu.Ada orang yang beranggapan kalau kebahagiaan itu bisa ditemui dari harta alias materi,namun ada juga yang merasa bahagia ketika dikaruniai seorang anak setelah lama menanti kehadirannya atau ketika sembuh dari sakit dan lain sebagainya.Melihat alasan dibalik kebahagiaan itu sendiri bisa disimpulkan kalau kebahagiaan itu ternyata relatif ya?

 Sementara menurut Ibnu Abbas ra ada tujuh pertanda kebahagiaan,diantaranya:

1.  Hati yang selalu bersyukur.
2  .Pasangan hidup yang baik.
3  .Anak-anak yang shaleh.
4.  Suasana rumah yang baik untuk keimanan kita.
5  .Harta yang halal.
6.  Semangat untuk memahami dan belajar agama.
7.  Umur yang berkah,semakin tua semakin baik amalannya.

 Setelah membaca penuturan dari Ibnu Abbas ra diatas,mudah-mudahan kita diberi kemampuan untuk memahaminya.
 

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

About